October 31, 2004

Dalam tatapnya


Ku peluk dia.......
Ku raba wajah nya....
Ku ingin rasa wangi kasih nya

Dia berubah.......
Dia begitu lemah dan tua

Dia........ Ayah ku
Laki-laki pertama yang ku cintai
Dan akan selalu ku cinta dalam hidup ku

Ketika dia berkata.........
"Sudah besar kah kamu?"sambil menatapku
Dapat ku rasa dalam pendangnya,aku tetap gadis kecil nya

Maaf kan aku ,Ayah.........
Dalam setiap kata amarah mu.........
Ternyata ada seribu rasa sakit yang kau simpan untuk ku

Dalam amarah mu.........
Kau takut aku terluka dan sakit dan tak terbangun lagi

Dalam amarah mu........
Kau begitu gagah menjaga hati ku

Dalam amarahmu.........
Kau buat aku dulu begitu membenci mu

Dalam amarahmu..........
Tetap saja kau pandang aku sebagai gadis kecil mu

Ayah............
"Maaf".......hanya itu yg terucap dari mulutku

Beribu maaf ku ucap
Tak sebanding dengan satu maaf yang kau beri

"Ayah........ sekali lagi maaf kan aku"
Beri aku kasih mu agar ku tegar berdiri jalani hari

Teruntuk" Hujan senja"

Butir hujan yang jatuh........
bunyi nya indah mengalunkan nada cinta

Senja yang menunduk malu .........
berbalut bias ungu warna biru menanti rindu

Hujan senja..........
sesuatu yang indah terjadi didalamnya

Kau .......Hujan senja
Ada seribu kata indah tak terucap
Ada nikmat tak dapat terkecap dalam sekejap

Dalam hadirmu...........
Kau beri yang terindah dalam kenangku

Dalam hujan biru ku
Ada senja yang menunduk malu

Senja yang berkata padaku
Dalam berakhirnya hari di senja itu
Akan ada selalu kebahagian dalam hari-hari ku

Terima kasih ............Senja
bersahabat dengan mu berarti bagi ku

Puisi diatas ku tulis untuk HUJAN SENJA bernama Gabby .......
MIss u a lot girl......... sudah mau september lagi...kamu HILANG dimn yach?.......JUST post this poem again for rememeber that u have with me before

October 10, 2004

Aku masih ada

Ada yang perih disini
Ada luka yang ku buat sendiri

Ingin ku dekap kau dalam dadaku
Ingin ku raba dan ku sentuh halus kulitmu
Ingin ku cium dan ku resapi..........
Betapa ku rindu akan Manismu

Pertama ada kau dalam hidupku
Ada yang lain dalam hariku

Ingin ku beri semua yang terindah tuk kamu
Ingin ku jadi yang terbaik bagimu

Aku tahu mungkin tak ada aku dalam harimu
Aku yang meningalkanmu dalam sepi masa kecilmu
Aku yang sampai hari ini masih berpikir ttg kamu
Aku yang membuat kau hadir dalam hari ku

Bila dapat ku ubah jalan ini.........
Ingin ku ulang hari dulu.......
Hari dimana kau ucap kata pertama tentang aku

Manis...........
Aku........bunda mu
Dalam keseharian ku ........
Ku coba beri semua yang terindah tuk kamu

Cobalah walau tak ingin ku paksa
beri aku rasa bahwa "Aku masih ada........"

October 07, 2004

My Annie

Esok tgl 8 oktober............
8 thn yg lalu, pertama kali aku jadi mama.Da banyak rasa di hari itu.Banyak hari yg terlewati tanpa ku sadari.Ku lewati hari dengan sepi karena jauh dari belai tangan kecil penuh kasih.

Annie..............
Maaf ,sayang................
Bila bisa ingin ku ulang hari2 dulu
Hari dimana hanya ada annie dan aku

Saat menulis kata-kata ini
Ada satu rasa yang sulit di ucap dan diurai kata
Rasa dimana takut bila tak ada waktu tuk mengucap
mengucap dimn aku sangat merasa bersalah..............

Selamat Ulang tahun manis...........
Moga hari -hari annie selalu mendapat yang terindah

Peluk jauh penuh rindu tuk Annie

October 04, 2004

Hidup

luas terbentang tiada batas
hidup bagaikan ribuan waktu
berhiaskan jutaan mimpi

jemu rasa diri begitu menyesakkan
berlari .. kuingin berlari
meninggalkan rasa
kehidupan dunia penuh tipu daya
saat jiwa ku tau ada batas langkahku

dan sungguh tanpa daya, tanpa rasa
rentangan janji bagai jalan panjang
tiada henti tiada jera aku melangkah
menggapai cinta mencari maknanya

cinta memberi ruang arti
untuk belajar merasakan arti kegagalan dan kemenangan

cinta memberi kesempatan
untuk ku bertanggung jawab atas setiap pilihan
pilihandalam hidup setiap insan

ajari aku menabur kasih
agar setiap detik kehidupan ku
ada cahaya kemenangan
memberi makna hidup baru

Puisi untuk Mama


Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.

Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu