Ini sebuah kisah tentang dua orang sahabat
karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir.
Ditengah perjalanan, mereka bertengkar,dan salah
seorang menampar temannya.
Orang yang kena tampar, merasa sakit hati,
tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis
di atas pasir :
HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU
MENAMPAR PIPIKU.
Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah
oasis,dimana mereka memutuskan untuk mandi.
Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya,
mencoba berenang namun nyaris tenggelam,
dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya.
Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya
sudah hilang, dia menulis di sebuah batu:
HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENYELAMATKAN
NYAWAKU.
Orang yang menolong dan menampar sahabatnya,
bertanya,
"Kenapa setelah saya melukai hatimu,
kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang
kamu menulis di batu ?"
Temannya sambil tersenyum menjawab,
"Ketika seorang sahabat melukai kita,kita harus
menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang
berhembus dan menghapus tulisan tersebut.
Dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi,kita harus
memahatnya diatas batu hati kita, agar tidak bisa hilang
tertiup angin."
Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik
karena sudut pandang yang berbeda.
Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan
dan lupakan masalah lalu.
Belajarlah menulis diatas pasir...........
September 10, 2004
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment